Di masa lalu ketika memasang alat pelacak di website yang tidak begitu canggih, informasi yang kita dapat tidak begitu banyak. Misalnya hanya informasi tentang : diakses berapa orang, diakses dari negara mana, diakses dengan browser apa, diakses dengan sistem operasi apa.

Tetapi di masa sekarang, kita bisa menggunakan ala pelacak yang jauh lebih canggih sehingga kita bisa mendapatkan jauh lebih banyak informasi yang bisa manfaatkan untuk bisnis kita.

Misalnya kita akan diberi tahu :

  1. Berapa pengunjung baru, berapa pengunjung lama yang datang lagi? Jika semua pengunjung baru maka bisa jadi website kita membosankan sehingga tidak ada orang yang mau berkunjung lagi. Ini perlu dilakukan tindakan perbaikan.
  2. Pengunjung mengakses dari kota mana saja? Ini sangat membantu jika kita ingin memfokuskan marketing ke kota mana?
  3. Sumber traffic website dari mana? Apakah dari organic search (dari kata kunci tertentu di mesin pencari), direct (pengunjung langsung menuliskan alamat website kita), Social (pengunjung dapat tautan dari media sosial), ataupun referral? Jika sumber dari organic search kecil, maka kemungkinan SEO website kita buruk. Perlu dilakukan perbaikan.
  4. Pengunjung mengakses website kita menggunakan layanan internet apa? Di sini ketahuan. Jika misalnya banyak yang menggunakan Telkomsel, maka bisa saja jika kita kemudian bekerjasama dengan Telkomsel untuk kirim sms marketing tertarget ke pengguna Telkomsel di kota tertentu.
  5. HP apa yang digunakan pengunjung untuk akses website kita? Dari data ini kita bisa menyesuaikan website kita agar nyaman diakses dari jenis perangkat HP tersebut. Dari data ini kita juga mencari tahu berapa harga HP tersebut sehingga akhirnya juga bisa kita ketahui pengunjung website kita itu mampu beli HP mahal atau hanya menggunakan HP murah? Dari data ini kemudian bisa kita pertimbangkan untuk penentuan harga.
  6. Konten apa yang banyak dibuka pengunjung? Jika ada konten yang jarang diakses, berarti konten tersebut perlu diperbaiki.
  7. Usia pengunjung. Dengan data ini, kita bisa menyesuaikan konten dengan usia. Misalnya pengunjung mayoritas berusia 18 – 25 tahun, maka kita bisa membuat bahasa di website kita lebih gaul dan muda.
  8. Jenis kelamin pengunjung. Jika misalnya mayoritas pengunjungnya perempuan, maka bisa dipertimbangkan untuk menyediakan konten yang dibutuhkan kaum perempuan. Atau menyediakan produk yang dibutuhkan perempuan.
  9. Minat pengunjung. Mungkin ini termasuk laporan yang cukup penting. Kita akan diberi tahu minat pengunjung itu apa? Ini bisa sebagai bahan pertimbangan penawaran apa yang akan kita berikan.
  10. Dan masih banyak lagi data-data yang bisa kita dapatkan dari alat analisis yang kita pasang di website kita.

Data-data tersebut bisa kita analisis sehingga bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kepentingan bisnis kita. Misalnya :

  1. Penentuan harga.
  2. Penentuan produk/layanan yang dijual.
  3. Penentuan fokus marketing ke kota mana?
  4. Penentuan gaya bahasa yang digunakan untuk konten website atau bahasa customer service. Misalnya mau menyapa dengan kata : kakak, sista, agan, bapak, atau sapaan apa?
  5. Dan berbagai keputusan bisnis penting lainnya.

Silakan manfaatkan analisis di website Anda sehingga Anda bisa mengambil keputusan bisnis yang tepat. (Farid Ma’ruf; Praktisi Digital Marketing. www.satulangit.co.id)

×

Assalamualaikum wr.wb.

Silakan klik nama petugas Online Support untuk chat via WhatsApp.

× Chat Admin